Sabtu, 02 April 2011

CEC AWARD 2010, 23 September 2010

          Malam penganugerahan pemenang International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Awards 2010 dan Community Entrepreneurs Challenge (CEC) Awards 2010, telah berlangsung pada tanggal 23 September 2010 di Teraskota Entertainment Center, Serpong. Satu jam sebelum acara dimulai, diadakan konferensi pers mengenai IYCE dan CEC 2010 dengan pembicara Keith Davies (Country Director British Council Indonesia), John Galvin (Guinness Indonesia), perwakilan Dewan Juri CEC Maria R. Nindita Radyati (Direktur Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector – CECT), serta perwakilan Dewan Juri IYCE Hari Sungkari (Sekretaris Jenderal Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia – MIKTI).
          Mengawali konferensi pers IYCE & CEC 2010 di Ruang Lengkong Hotel Santika BSD Serpong, Keith Davies mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang ICYE & CEC 2010 seraya menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk menyambut wirausahawan gelombang baru Indonesia (New Wave Entrepreneurs) yang membangun bisnis berbasis komunitas dan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi. Mereka adalah wirausahawan muda, inovatif, idealis dan berani mengambil resiko. Representasi terbaik mereka saat ini adalah para pemenang Community Entrepreneurs Challenge (CEC) Awards dan International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Awards 2010.

“Melalui program IYCE & CEC ini, British Council Indonesia membantu menciptakan jejaring yang lebih luas, kesempatan pertukaran ilmu pengetahuan dengan para ahli dari UK, dan membuka pasar global,” jelas Keith Davies.

Selanjutnya Keith Davies mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu pelaksanaan IYCE dan CEC Awards 2010 seperti pemerintah, institusi, organisasi, media, asosiasi, komunitas insan kreatif Indonesia, serta Arthur Guinness Fund (Guinness Indonesia) yang menjadi mitra British Council dalam program Community Entrepreneurs Challenge (CEC).
 (Depan dari kiri ke kanan) John Galvin (Guinness Indonesia), Keith Davies (Country Director British Council Indonesia), Djoni Tjung (Guinness Indonesia), Maria R. Nindita Radyati (Juri CEC), Hari Sungkari (Juri IYCE)(Belakang) Para Finalis Community Entrepreneurs Challenge (CEC) Award 2010 

            Berikutnya John Galvin selaku perwakilan Guinness Indonesia menjelaskan mengenai Arthur Guinness Fund yang bertujuan mempertahankan nilai-nilai yang dianut oleh Arthur Guinness semasa hidupnya dengan memberdayakan individu-individu dengan keterampilan dan kesempatan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Arthur Guinness Fund mendukung berbagai kegiatan sosial di seluruh dunia, termasuk program-program usaha sosial di Irlandia, Amerika Serikat dan Indonesia.
          Khusus untuk Indonesia, Arthur Guinness Fund bekerjasama dengan British Council Indonesia mengembangkan suatu sistem penyokong berkelanjutan untuk usaha-usaha sosial berbasis komunitas. Di tahun 2009 Arthur Guinness Fund memberikan dana sebesar 230.000 Poundsterling kepada Guinness Indonesia dan British Council Indonesia untuk memfasilitasi program Community Entrepreneurs Challenge (CEC) yang dijiwai oleh semangat dari Arthur Guiness (visioner sekaligus pendiri Guinness), “From One to Many – Creating Opportunities for Communities”. Dana tersebut merupakan sebuah kegiatan CSR terbesar dari Arthur Guinness Fund untuk wilayah Asia Pasifik.
           Lebih lanjut John Galvin menjelaskan bahwa Arthur Guinness melalui Arthur Guinness Fund melanjutkan warisannya yang luar biasa dengan mendukung Community Entrepreneurs Challenge (CEC) dengan memberikan pelatihan dan total bantuan dana sosial sebesar 600 Juta Rupiah kepada pemenang CEC (3 pemenang di kategori Pemula dan 3 pemenang di kategori Madya, masing-masing mendapat dana bantuan investasi sosial sampai Rp. 100 Juta) untuk membangun dan mengembangkan bisnis berbasis komunitas.
“Program CEC ditujukan untuk mengembangkan dan memberikan dorongan bagi para wirausahawan sosial terkemuka dengan keterampilan dan dukungan yang dibutuhkan untuk memberikan perubahan yang terukur dan transformasional bagi masyarakat,” ungkap John Galvin.
          Pembicara selanjutnya Maria R. Nindita Radyati selaku perwakilan Dewan Juri CEC 2010 menjelaskan bahwa program CEC lebih menekankan penilaiannya pada gagasan atau kegiatan kewirausahawan sosial yang tujuan utamanya adalah pemecahan masalah sosial, melibatkan anggota komunitas dalam pengelolaan kegiatannya, menawarkan solusi kongkrit, layak secara teknis dan keuangan. “Faktor-faktor ini sangat penting karena terangkatnya kesejahteraan bersama pada gilirannya akan memperkuat bisnis wirausahawan sosial. Selain aspek bisnis, tim Juri CEC juga menilai aspek sosial dan komunitas dari bisnis tersebut,” jelas Maria R. Nindita Radyati.
           Lebih lanjut Maria menjelaskan, dari keseluruhan 600 proposal yang masuk, Tim Juri CEC memilih 100 peserta yang berhasil lolos pada seleksi tahap I, kemudian memilh 45 finalis pada seleksi tahap II, selanjutnya memilih 10 finalis yang terdiri dari 5 finalis kategori Pemula (di bawah tiga tahun) dan 5 finalis kategori Madya (di atas tiga tahun) pada seleksi tahap III. Pada tahap akhir dipilih masing-masing tiga pemenang untuk kategori Pemula dan kategori Madya yang berhak menerima dana bantuan sosial masing-masing sampai Rp.100 Juta untuk pengembangan lebih lanjut kewirausahawan sosial mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar